Sunday, October 07, 2007
investigasi 1
tulisan ini di awali dari pemikiranku yang sudah lama jadi PR besar dalam hati. Knapa Allah swt menetapkan kehidupan seseorang itu dalam keadaan lurus atau sesat? Knapa Allah tidak menjadikan semua manusia di muka bumi ini beriman?
suatu malam aq tadarusan dengan dibantu digital quran. pada surat Az-Zumar : 53-59 pembaca quran dari Mekkah itu membacanya sambil menangis. Knapa dia menangis? Kulihat dalam tafsir;
QS 39:53
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa [1315] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
QS 39:59
(Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan- keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir".
Ayat ini membuat bulu kudukku berdiri dan ntah knapa aq ikut menangis. Astarghfirullah...
Hari selanjutnya pada saat membaca surat Qaaf : 24-29, pembaca quran itupun menangis
50. 24. Allah berfirman :" Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,
50. 25. yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,
50. 26. yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat ".
50. 27. Yang menyertai dia berkata (pula) : " Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".
50. 28. Allah berfirman : " Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu ".
50. 29. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku
dari ayat 27 tersebut, ada kata 'kesesatan'. aq semakin penasaran, knapa Allah membiarkan manusia dalam kesesatan? Knapa Allah tidak memberikan hidayahNya sebelum menjalani hari pembalasan? trus aq coba cari sumber lain. kebetulan aq punya buku kumpulan hadist dan aq temukan pada bab 'akibat berbuat maksiat'. Disana tertulis:
Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah swt dalam surat Al-An'am ayat 44: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
sebelumnya pada surat Al-An'am ayat 39 Allah menjelaskan:
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya [473]. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.
semua pertanyaan itu ada pada kata KEHENDAK. yaaa....semua yang terjadi dimuka bumi ini adalah atas kehendak Allah swt.
Lalu aq mencari jawaban lain atas pertanyaanku ini. Alhamdulillah ketemu, dan insyaAllah ini jawaban yang bisa aq terima.
Ada dua posisi ekstrim yg patut anda ketahui :
1) Ada orang yg lahir dalam lingkungan yg taat beribadah, senantiasa mendapat bimbingan, lingkungan mendukung ketaatan, hatinya dibukakan Allah terhadap petunjuk serta dijauhkan dari lingkungan yg tidak sehat, sejak kecil dan berlanjut sampai dia mati !
(contoh : Nabi Isa as, Nabi Yusuf as)
2) Ada orang yg lahir dalam lingkungan yg berlawanan dengan kondisi pertama, sepanjang hidupnya adalah memperturutkan hawa nafsunya sendiri. Keberadaannya tidak lebih sebagai ujian bagi orang lain, dan Allah membiarkan dia mati dalam kondisi seperti ini.
(contoh : Firaun, Raja Tsamud)
Dari dua posisi ekstrim diatas, kedua2nya adalah KEHENDAK ALLAH secara SENGAJA yang mendahului penciptaan, kepada calon bayi yg akan dilahirkan dalam dua posisi tsb !
Dalam hal ini si calon manusia tadi tidak mempunyai kesempatan untuk memilih dia inginnya di lahirkan di lingkungan yg mana !
anda bisa mengatakan Allah salah dalam hal ini ??
Jika sekarang ada orang yg diketahui umum sangat luar biasa menentang Allah, belum tentu hari esok Allah tidak memberi hidayah padanya. Dalam hal ini, biarpun orang itu (dengan kesadaran tinggi) sangat ingin mengeraskan hatinya untuk menolak segala petunjuk Allah, namun jika Allah dengan KuasaNya berkenan memberikan setetes cahaya hidayahNya, maka sekokoh apapun benteng pertahanan hati yg dibangunnya untuk tetap dalam keingkarannya akan jebol dengan sendirinya !
Dengan kata lain, ketika seorang ahli maksiat yg keras hati memutuskan untuk bertobat menjadi ahli ibadah Sesungguhnya pengampunan dari Allah bukan dimulai pada saat dia bertobat. Tapi ketika hati kerasnya mulai disentuh Cahaya Hidayah Allah yg dipercikkanNya secara SENGAJA, sehingga dia dapat “mulai berfikir” bahwa ada yg tidak beres dalam gaya hidupnya, lalu dia mulai introspeksi diri dan mencari jalan kebenaran (tentunya dalam bimbingan Allah), sampai akhirnya menemukan jalan itu dan bertobat !
Ini yg dimaksud “ALLAH MENGHENDAKI MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YG DIKEHENDAKINYA”
Sementara ahli maksiat yg lain dengan kesesatan sama, Allah dengan SENGAJA tidak memberikan Cahaya HidayahNya pada dia, sehingga sampai mati dia tetap dalam kesesatan.
Ini yg dimaksud “ALLAH MEYESATKAN ORANG YG DIKEHENDAKINYA”
Parameter apa yg menyebabkan seseorang disesatkan atau diberi petunjuk oleh Allah, hanya Allah yang Tahu dengan IlmuNya !
sumber
yaaa, pertanyaan ini juga yang aq pikirkan. Parameter apa yang Allah tetapkan sehingga seseorang itu disesatkan atau diberi hidayah? InsyaAllah semoga ini juga merupakan jawaban:
salah satu hikmah penentuan Kehendak Allah ini dan penyembunyian Kehendak Allah dari pengetahuan makhluk, mungkin adalah agar para makhluk berharap hanya kepada Allah dan kembali kepadaNya.
jadi Dia mau menghadapkan sifat KasihNya atau KuasaNya itu, semua tujuannya agar manusia bisa melihat eksistensiNya dan kembali menuju padaNya
sumber
Wallahu'alam !
Semoga Allah selalu mencurahkan HidayahNya dan KasihNya kepada kita semua...amin
suatu malam aq tadarusan dengan dibantu digital quran. pada surat Az-Zumar : 53-59 pembaca quran dari Mekkah itu membacanya sambil menangis. Knapa dia menangis? Kulihat dalam tafsir;
QS 39:53
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa [1315] semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
QS 39:59
(Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan- keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir".
Ayat ini membuat bulu kudukku berdiri dan ntah knapa aq ikut menangis. Astarghfirullah...
Hari selanjutnya pada saat membaca surat Qaaf : 24-29, pembaca quran itupun menangis
50. 24. Allah berfirman :" Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala,
50. 25. yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu,
50. 26. yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat ".
50. 27. Yang menyertai dia berkata (pula) : " Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".
50. 28. Allah berfirman : " Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu ".
50. 29. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku
dari ayat 27 tersebut, ada kata 'kesesatan'. aq semakin penasaran, knapa Allah membiarkan manusia dalam kesesatan? Knapa Allah tidak memberikan hidayahNya sebelum menjalani hari pembalasan? trus aq coba cari sumber lain. kebetulan aq punya buku kumpulan hadist dan aq temukan pada bab 'akibat berbuat maksiat'. Disana tertulis:
Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah swt dalam surat Al-An'am ayat 44: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
sebelumnya pada surat Al-An'am ayat 39 Allah menjelaskan:
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya [473]. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.
semua pertanyaan itu ada pada kata KEHENDAK. yaaa....semua yang terjadi dimuka bumi ini adalah atas kehendak Allah swt.
Lalu aq mencari jawaban lain atas pertanyaanku ini. Alhamdulillah ketemu, dan insyaAllah ini jawaban yang bisa aq terima.
Ada dua posisi ekstrim yg patut anda ketahui :
1) Ada orang yg lahir dalam lingkungan yg taat beribadah, senantiasa mendapat bimbingan, lingkungan mendukung ketaatan, hatinya dibukakan Allah terhadap petunjuk serta dijauhkan dari lingkungan yg tidak sehat, sejak kecil dan berlanjut sampai dia mati !
(contoh : Nabi Isa as, Nabi Yusuf as)
2) Ada orang yg lahir dalam lingkungan yg berlawanan dengan kondisi pertama, sepanjang hidupnya adalah memperturutkan hawa nafsunya sendiri. Keberadaannya tidak lebih sebagai ujian bagi orang lain, dan Allah membiarkan dia mati dalam kondisi seperti ini.
(contoh : Firaun, Raja Tsamud)
Dari dua posisi ekstrim diatas, kedua2nya adalah KEHENDAK ALLAH secara SENGAJA yang mendahului penciptaan, kepada calon bayi yg akan dilahirkan dalam dua posisi tsb !
Dalam hal ini si calon manusia tadi tidak mempunyai kesempatan untuk memilih dia inginnya di lahirkan di lingkungan yg mana !
anda bisa mengatakan Allah salah dalam hal ini ??
Jika sekarang ada orang yg diketahui umum sangat luar biasa menentang Allah, belum tentu hari esok Allah tidak memberi hidayah padanya. Dalam hal ini, biarpun orang itu (dengan kesadaran tinggi) sangat ingin mengeraskan hatinya untuk menolak segala petunjuk Allah, namun jika Allah dengan KuasaNya berkenan memberikan setetes cahaya hidayahNya, maka sekokoh apapun benteng pertahanan hati yg dibangunnya untuk tetap dalam keingkarannya akan jebol dengan sendirinya !
Dengan kata lain, ketika seorang ahli maksiat yg keras hati memutuskan untuk bertobat menjadi ahli ibadah Sesungguhnya pengampunan dari Allah bukan dimulai pada saat dia bertobat. Tapi ketika hati kerasnya mulai disentuh Cahaya Hidayah Allah yg dipercikkanNya secara SENGAJA, sehingga dia dapat “mulai berfikir” bahwa ada yg tidak beres dalam gaya hidupnya, lalu dia mulai introspeksi diri dan mencari jalan kebenaran (tentunya dalam bimbingan Allah), sampai akhirnya menemukan jalan itu dan bertobat !
Ini yg dimaksud “ALLAH MENGHENDAKI MEMBERI PETUNJUK KEPADA ORANG YG DIKEHENDAKINYA”
Sementara ahli maksiat yg lain dengan kesesatan sama, Allah dengan SENGAJA tidak memberikan Cahaya HidayahNya pada dia, sehingga sampai mati dia tetap dalam kesesatan.
Ini yg dimaksud “ALLAH MEYESATKAN ORANG YG DIKEHENDAKINYA”
Parameter apa yg menyebabkan seseorang disesatkan atau diberi petunjuk oleh Allah, hanya Allah yang Tahu dengan IlmuNya !
sumber
yaaa, pertanyaan ini juga yang aq pikirkan. Parameter apa yang Allah tetapkan sehingga seseorang itu disesatkan atau diberi hidayah? InsyaAllah semoga ini juga merupakan jawaban:
salah satu hikmah penentuan Kehendak Allah ini dan penyembunyian Kehendak Allah dari pengetahuan makhluk, mungkin adalah agar para makhluk berharap hanya kepada Allah dan kembali kepadaNya.
jadi Dia mau menghadapkan sifat KasihNya atau KuasaNya itu, semua tujuannya agar manusia bisa melihat eksistensiNya dan kembali menuju padaNya
sumber
Wallahu'alam !
Semoga Allah selalu mencurahkan HidayahNya dan KasihNya kepada kita semua...amin
Labels: curhat, investigasi
1 Comments:
Subhanallah, terimakasih atas tulisannya ukhti. Berbobot dan berkesan banget, oh ya mohon maaf lahir bathin yaa (belum telah khan hehehe)
Post a Comment
<< Home